FORMAT PENULISAN SKRIPSI 1. Tebal SkripsiTebal tubuh skripsi sekurang-kurangnya 40 halaman dan sebanyak-banyaknya 100 halaman (mulai dari abstrak sampai daftar pustaka).
2. Kertas dan Pengetikan
- Kertas yang digunakan untuk menulis skripsi adalah kertas HVS minimal 70 gram berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).
- Skripsi diketik pada satu muka saja, tidak timbal balik.
- Ukuran tulisan skripsi adalah : bagian kiri dan atas berjarak 4 cm, sedangkan bagian kanan dan bawah berjarak 3 cm
- Jenis huruf yang digunakan adalah huruf yang umum seperti Romans dengan ukuran yang setara dengan 12 pt.
- Spasi
- jarak antara judul bab dan awal teks adalah 4 spasi.
- jarak antara judul sub bab dengan teks adalah 4 spasi.
- jarak antar teks adalah 2 spasi.
- kutipan diketik dengan 1 spasi, ditulis rata kiri 5 huruf ke dalam dengan spasi kanan rata dengan teks.
- Penomoran halaman
-
Penomoran halaman dengan angka Arab (1, 2, dst) dimulai dari halaman
pertama pendahuluan sampai dengan halaman terakhir daftar pustaka.
-
Penomoran halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, dst) secara
berurutan digunakan mulai dari halaman pertama kata pengantar, daftar
isi, sampai dengan halaman terakhir daftar tabel (jika ada).
- Semua
penulisan nomor halaman dituliskan di bagian tengah bawah tanpa disertai
keterangan apapun, seperti: pendahuluan, kata pengantar, dsb.
3. Kulit Sampul dan PenjilidanSkripsi yang diajukan untuk diujikan dijilid dengan sampul muka plastik putih dan sampul belakang berwarna biru muda.
- Skripsi yang telah diperbaiki dijilid dengan urutan sebagai berikut: kulit luar adalah sampul skripsi.
- Kulit bagian kedua adalah sampul muka (kertas HVS) dengan tulisan sama seperti pada sampul skripsi.
- Kulit bagian ketiga adalah lembar pengesahan dari dosen pembimbing dan dekan fakultas.
 |
image source: alfa-img.com |
SUSUNAN ISI SKRIPSIPada
umumnya, susunan isi skripsi terdiri dari tiga bagian pokok, yaitu :
bagian awal (front matter), bagian tubuh laporan (main body/text),
bagian akhir (reference section)
Bagian AwalBagian awal skripsi terdiri dari :1. JudulJudul
skripsi
sangat penting karena judul skripsi adalah bagian tulisan yang pertama
kali dibaca orang sehingga judul harus dapat memberikan gambaran tentang
ide pokok skripsi kepada pembaca.Oleh karena itu, walaupun pada waktu
mengajukan usulan skripsi judul sementara telah dicantumkan, judul yang
pasti dari suatu skripsi baru dapat ditentukan setelah seluruh isi
skripsi selesai ditulis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan judul skripsi:
- menarik perhatian dan menyimpulkan ide pokok dari skripsi secara sederhana dengan gaya bahasa yang baik.
- merupakan
pernyataan yang padat dan singkat dari topik utama, dapat
mengidentifikasikan variabel penelitian, serta hubungan yang ada antar
variabel tersebut.
- tidak menggunakan singkatan atau akronim. Bila terpaksa, singkatan yang dipakai hendaknya sudah dimengerti umum.
- dapat dimengerti bila berdiri sendiri, artinya tidak diperlukan konteks tertentu untuk mengartikan judul skripsi.
- hindari kata-kata klise seperti : penelitian pendahuluan, studi perbandingan, penelaahan terhadap, penelitian empiris.
- panjang
judul berkisar antara 12 - 15 kata. Bila mutlak diperlukan, judul utama
dapat diikuti dengan sub judul yang menjelaskan isi skripsi.
Judul skripsi ditulis dengan huruf kapital, di tengah halaman. Sedangkan sub judul ditulis dengan huruf kecil.
2. Halaman AbstrakAbstrak
merupakan suatu tulisan singkat dan menyeluruh dari isi skripsi
sehingga dengan membaca abstrak pembaca dapat menilai isi skripsi dengan
cepat karena abstrak berisi pokok masalah, dasar teori, data, analisa,
dan kesimpulan.Dengan hanya membaca abstrak diharapkan pembaca dapat
menentukan apakah skripsi berisi bahan yang dicari sehingga perlu dibaca
lebih lanjut.Selain itu abstrak membantu pustakawan dalam menentukan
indeks perpustakaan.
Abstrak terdiri dari:
- alasan dan tujuan penelitian
- metode penelitian
- hasil penelitian
- kesimpulan dan saran
Adapun persyaratan penulisan abstrak adalah :
- harus mudah dibaca dan dipahami.
- harus
akurat, artinya benar-benar merefleksikan isi dan tujuan dari skripsi
serta tidak ditambah dengan bahan yang tidak dimuat dalam skripsi.
- dapat
berdiri sendiri, terlepas dari skripsi. Oleh karena itu, singkatan atau
akronim harus didefinisikan, semua nama tes atau alat ukur harus dieja
dengan benar, dan kutipan yang dicantumkan harus lengkap.
- harus padat terarah, artinya setiap kalimat harus dapat memberikan informasi sebanyak dan setepat mungkin.
- tidak
bersifat penilaian/penafsiran, artinya abstrak harus berbentuk laporan
dari penelitian yang telah dilakukan dan bukan komentar atau penilaian
terhadap hasil penelitian tersebut.
3. Kata PengantarKata pengantar biasanya dapat (tidak harus) berisi tentang:
- tujuan dari penulisan skripsi.
- ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu atau memungkinkan terlaksananya penelitian dan penulisan skripsi.
- kata
penutup yang berisi pertanggungjawaban isi skripsi dan harapan-harapan
penulis. Kalimat pertanggungjawaban antara lain berbunyi: “Seluruh isi
skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis”.
Judul kata pengantar ditulis dengan huruf kapital, di tengah halaman, berjarak 6 spasi di bawah margin atas.
Kalimat
yang digunakan dalam kata pengantar harus ditulis dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Hindari bahasa anak muda dan nama
panggilan untuk pembimbing maupun dosen lain.
4. Daftar IsiBagian
ini memuat daftar dari seluruh isi skripsi yang meliputi kata
pengantar, judul dan sub judul dari setiap bab, sampai lampiran.
Judul
setiap bab diketik seluruhnya dalam huruf kapital, sedangkan sub judul
diketik dalam huruf kecil kecuali huruf awal diketik dengan huruf
kapital.
Nomor halaman judul dan sub judul diketik di sebelah kiri
5. Daftar Tabel (bila ada)Bagian ini berisi nomor dan nama semua tabel yang ada dalam naskah laporan maupun tabel lain yang dimasukkan dalam lampiran.
6. Daftar Gambar (bila ada)Bagian
ini berisi nomor dan nama semua gambar (baik berupa grafik, diagram,
bagan, peta, dan sebagainya) yang ditampilkan dalam skripsi.
Bagian Tengah1. Pendahuluan (Bab I)Tujuannya adalah memberitahu pembaca mengenai penelitian secara umum. Umumnya bab pendahuluan meliputi :
- Latar belakang permasalahan secara umum dan bagaimana peneliti sampai pada masalah itu.
- Permasalahan utama yang akan dijawab dalam penelitian.
- Bagaimana dan dengan pendekatan apa peneliti mencoba menjawab masalah yang diajukan.
- Apa manfaat/kegunaan penelitian dilihat dari sumbangan ilmiahnya bagi pengembangan ilmu atau teori dan sumbangan praktisnya.
Dalam
menguraikan latar belakang permasalahan penelitian, diuraikan tinjauan
literatur dan/atau hasil penelitian sebelumnya mengenai masalah yang
akan diteliti dalam tulisan yang singkat dan mudah dipahami. Dengan kata
lain, peneliti harus dapat mengantar pembaca pada alasan mengapa
permasalahan yang diteliti pada penelitian skripsi ini penting untuk
dilakukan.
Uraian tentang latar belakang permasalahan ini ditutup
dengan menyatakan secara jelas masalah yang akan diteliti sehingga
pembaca dapat mengetahui dengan pasti variabel-variabel apa yang akan
diteliti.
Dalam latar belakang juga harus dikemukakan mengenai
bagaimana atau pendekatan apa yang digunakan dalam penelitian sehingga
dapat mengarahkan pembaca mengenai metode yang akan digunakan dalam
penelitian, yang meliputi penjelasan mengenai subyek penelitian, alat
ukur yang digunakan, disain dan/atau jenis penelitian, serta teknis
analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.
Bab pendahuluan ini ditutup dengan penjelasan tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.
2. Latar Belakang Teoritis/Tinjauan Kepustakaan (Bab II)Tujuan
dari bab ini adalah membahas teori-teori yang berhubungan dengan
masalah penelitian dan hubungan antara penelitian-penelitian terdahulu
dengan penelitian yang akan dilakukan.
Peneliti hendaknya dapat
memberikan kesan bahwa ia memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
kepustakaan yang berhubungan dengan penelitiannya. Hal ini dapat
dilakukan dengan jalan:
- membahas teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang benar-benar sesuai dengan masalah penelitian.
- (bila
perlu) mencoba membuat ringkasan dari hasil-hasil penelitian terdahulu
yang menyangkut: (1) penemuan penting, (2) isu-isu metodologi yang
relevan, (3) kesimpulan umum, dan (4) kekurangan/ kelemahan dari
penelitian tersebut.
Perlu dihindari pembahasan yang
terlalu panjang lebar dan yang mengikutsertakan penelitian-penelitian
yang kurang relevan, karena akan memberi kesan bahwa peneliti tidak
dapat membedakan/ memisahkan hal yang penting dari yang tidak penting
untuk dibahas.
Jika dalam skripsi akan diteliti hubungan antara
dua variabel atau lebih, atau penelitian merupakan penelitian
eksperimental maka sebaiknya pada subbab terakhir pada bab latar
belakang teoritis ditutup dengan menguraikan dinamika hubungan antara
variabel berdasarkan uraian teoritis dan hasil penelitian sebelumnya.
Dengan membuat uraian dinamika hubungan ini maka peneliti juga dapat
lebih mengarahkan hipotesis penelitian yang diajukan untuk menjawab
permasalahan skripsi.
HipotesisBila penelitian anda
adalah melibatkan keterkaitan antara dua variabel atau lebih. Setelah
uraian keterkaitan antar variabel tersebut dijelaskan langkah berikutnya
adalah membuat hipotesis penelitian yang disebut sebagai hipotesis
alternatif atau hipotesis kerja.Hipotesis penelitian merupakan jawaban
tentatif terhadap masalah penelitian yang menjelaskan hubungan antara
beberapa variabel dalam penelitian.
Baik tidaknya perumusan hipotesis penelitian dinilai dari dua kriteria:
- Apakah hipotesis menyatakan hubungan antar variabel penting dalam penelitian.
- Apakah hipotesis dapat diuji. Ini berarti hipotesis harus dapat didefinisikan, diobservasi, dan dapat diukur.
Selain
hipotesis penelitian disusun pula hipotesis nol, yaitu bentuk khusus
dari hipotesis yang diasosiasikan dengan hipotesis statistik.Pada
dasarnya hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada hubungan antar
variabel yang diteliti.Hipotesis nol ini penting dalam menentukan teknik
analisis statistik yang dipergunakan.
3. Metode Penelitian (Bab III)Bab metode hendaknya menguraikan bagaimana penelitian dilakukan secara rinci sehingga :
- Pembaca
dapat menilai tepat atau tidaknya metode yang dipilih. Kesalahan dalam
menentukan metode penelitian dapat berarti bahwa penelitian tidak valid
sehingga hasil penelitian sulit dipertanggung jawabkan.
- Pembaca dapat menilai reliabilitas dan validitas penelitian yang dilakukan.
- Peneliti
lain dapat melanjutkan penelitian atau mengulang peneliti (melakukan
replikasi) atau menganalisa kembali data penelitian.
Bab ini biasanya terdiri dari 4 sub bab, yaitu :- Subyek penelitianSubbab
ini hendaknya menguraikan tentang karakteristik dan alasan dari sampel
yang digunakan; cara dan alasan penentuan sampel/teknik sampling; serta
jumlah sampel yang dibutuhkan.
Karakteristik umumnya meliputi
ciri-ciri demografi seperti tempat dimana subyek diambil, jenis kelamin,
tingkat usia, pekerjaan, pendidikan, tingkat inteligensi, atau tingkat
sosial ekonomi. Dalam menyebutkan karakteristik sampel perlu dijelaskan
alasan pemilihan sampel tersebut.Yang perlu diingat adalah bahwa sampel
dipilih karena ada pertimbangan teoritisnya, bukan sekedar karena alasan
kemudahan belaka.Meskipun demikian, jika tidak ada teori yang mendukung
alasan pemilihan, maka peneliti harus menguraikan alasannya secara
logis dan ilmiah.
Blog Psikologi
- Pada penelitian eksperimental perlu diuraikan juga apakah dilakukan
randomisasi / random assignment terhadap subyek penelitian, karena
randomisasi merupakan faktor penting yang turut mempengaruhi hasil
penelitian.Jika randomisasi tidak dilakukan, peneliti perlu menjelaskan
alasannya.
Jika penelitian bersifat longitudinal, perlu dilaporkan juga jumlah sampel pada tahap permulaan sampai tahap akhir penelitian.
- Instrumen/Alat ukur yang digunakanSubbab
ini menguraikan semua alat ukur ataupun instrumen lain yang digunakan
dalam penelitian skripsi. Yang termasuk alat ukur meliputi alat tes
tertentu baik berbentuk skala sikap, tes proyeksi, tes kemampuan, lembar
observasi, dan wawancara, kuesioner, dan lain sebagainya.Sedangkan
instrumen dapat berbentuk peralatan audiovisual, stopwatch, pensil,
maupun perlengkapan lainnya.
Panjang pendeknya subbab ini
tergantung pada variabel yang diteliti.Pada penelitian yang sederhana,
Subbab ini dapat pendek sekali.Sebaliknya pada penelitian yang kompleks,
penelitian untuk adaptasi alat tes psikologis, atau penelitian yang
bersifat analisa faktor, dan sebagainya diperlukan uraian yang lebih
panjang lebar.
Dalam menjelaskan alat ukur penelitian yang
bersifat kuantitatif perlu dijelaskan juga skala apa yang digunakan alat
ukur (skala nominal, order, interval, atau rasio), serta bagaimana
teknik skoring yang dilakukan terhadap alat penelitian. Penjelasan ini
penting karena akan memudahkan peneliti untuk mencari teknik analisa
statistik yang tepat dalam mengolah data penelitian.
Bila alat
ukur merupakan alat ukur baru yang dibuat peneliti serta dilakukan uji
coba dan revisi terhadap alat ukur tersebut, maka seluruh tahap ini
perlu dilaporkan bagaimana dilakukannya dan bagaimana
hasilnya.Keseluruhan kegiatan ini, mulai dari pengumpulan data uji coba
hingga hasil pengolahan data uji coba dilaporkan dalam penjelasan
mengenai uji validitas dan reliabilitas.
(1) Uji Validitas dan Reliabilitas Alat PenelitianPada
bagian ini diuraikan secara lengkap teknik pengujian validitas dan
reliabilitas yang digunakan, alasan pemilihan teknik tersebut, dan rumus
yang digunakan.
(2) Hasil Uji Coba Alat PenelitianBagian
ini berisi uraian mengenai bagaimana uji coba dilakukan.Uraian meliputi
penjelasan mengenai siapa dan jumlah subyek uji coba, serta hasil uji
coba dari alat penelitian (yang terdiri dari nilai koefisien validitas
dan reliabilitas, item-item yang tidak valid dan yang dibuang).
Prosedur PenelitianSubbab
ini hendaknya menguraikan secara terperinci bagaimana penelitian akan
dilakukan. Apa yang dikemukakan dalam subbab ini sangat tergantung pada
jenis penelitian.
Pada penelitian lapangan, prosedur mencakup
persiapan peneIitian, pelaksanaan, cara melakukan pendekatan terhadap
responden maupun kondisi lapangan, cara pengumpulan dan pengolahan data,
dan sebagainya.
Pada penelitian eksperimental, prosedur mencakup
bentuk manipulasi eksperimental, instruksi yang diberikan, dan
sebagainya. Sedangkan cara mengontrol variabel sekunder yang berpengaruh
terhadap hasil penelitian dituliskan pada subbab kontrol setelah subbab
prosedur penelitian.
Catatan:Salah satu bentuk
penulisan prosedur penelitian adalah mengemukakan apa yang direncanakan
saja, sedangkan apa yang sesungguhnya dilaksanakan ditulis pada bab
pelaksanaan penelitian. Mengingat bahwa yang penting diketahui oleh
pembaca adalah apa yang sesungguhnya dilaksanakan, adalah lebih efisien
bila pada subbab prosedur hanya dilaporkan apa yang telah dilaksanakan.
Penyimpangan dari wacana semula hanya disertakan bila hal ini relevan
untuk menilai pelaksanaan pengumpulan data. Dengan demikian bab
pelaksanaan penelitian dapat ditiadakan.
Metode AnalisisPada
subbab ini hendaknya dijelaskan metode analisa yang dipakai dan alasan
pemilihannya. Metode analisa yang benar adalah metode yang sesuai dengan
masalah penelitian dan alat/instrumen yang digunakan, misalnya untuk
membandingkan skor matematika antara dua kelompok penelitian dapat
digunakan metode analisa t-test untuk unrelated sample, sedangkan untuk
membandingkan frekuensi antara dua data penelitian dapat digunakan
Chi-square.
4. Analisis Data dan Interpretasi (Bab IV)Pembahasan tentang analisa data dan interpretasi dapat ditulis sebagai dua bagian yang terpisah maupun digabung menjadi satu.
Bab
ini biasanya terdiri dari uraian mengenai : (1) gambaran umum subyek
atau responden penelitian, yang meliputi gambaran mengenai ciri-ciri
demografi seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, dan
sebagainya; serta (2) hasil penelitian, yang berkaitan dengan analisis
terhadap data penelitian sesuai dengan masalah yang akan dijawab maupun
analisa tambahan atas data yang ada.
Analisis data merupakan
pengorganisasian dan pengolahan semua data yang terkumpul di lapangan.
Proses pengorganisasian data ini dapat berbentuk tabel, grafik, atau
gambar. Setiap tabel, grafik, maupun gambar yang ditampilkan harus
diberi judul. Meskipun pengorganisasian data dalam bentuk tabel, grafik,
atau gambar sangat membantu, hindarilah penggunaan data yang sama di
beberapa tempat yang berbeda ataupun penggunaan tabel yang sebenarnya
dapat diuraikan dengan beberapa kalimat singkat. Harus diingat bahwa
tabel, grafik, atau gambar hanya merupakan pelengkap dari tulisan
sehingga tidak dapat berdiri sendiri.Perlu bagi penulis untuk
mengarahkan pembaca kepada bagian-bagian dari tabel, grafik, atau gambar
yang perlu diperhatikan.
Bila melaporkan hasil pengolahan
statistik, misalnya t-test, F-test, Chi-square, jangan hanya melaporkan
derajat signifikansinya saja, tetapi juga mengikutsertakan nilainya,
degree of freedom-nya, dan arah dari efek.Cantumkan juga statistik
deskriptif, nilai rata-rata, dan penyimpangan standar.
Interpretasi
terhadap hasil penelitian sebenarnya merupakan kegiatan yang cukup
sulit karena pada bagian ini peneliti harus dapat mengevaluasi apakah
data yang ada menjawab pertanyaan penelitian serta apakah mendukung atau
tidak mendukung hipotesis penelitian.
Jika peneliti secara
langsung akan melakukan analisis dan interpretasi terhadap data
penelitian, maka di setiap akhir pengorganisasian data dalam bentuk
tabel, grafik, maupun gambar dilengkapi dengan Interpretasi peneliti
terhadap data tersebut.
Untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif, bab ini dapat dimulai dengan :
- Mempresentasi kronologis peristiwa yang diamati.
- Mempresentasi insiden-insiden kritis atau peristiwa-peristiwa kunci berdasarkan urutan kepentingan insiden.
- Mendeskripsikan tempat, setting dan/atau lokasi yang khusus.
- Memfokuskan analisis dan presentasi pada individu atau kelompok yang menjadi unit analisis primer.
- Menjelaskan proses-proses yang terjadi pada saat penelitian.
- Memfokuskan pengamatan pada isu-isu kunci yang sejalan dengan masalah penelitian.
Analisis
pada penelitian kualitatif berisi konsep, tema, atau kata-kata kunci
yang muncul dari hasil wawancara atau observasi, sesuai dengan apa yang
menjadi permasalahan penelitian. Sedangkan pada bagian interpretasi,
peneliti menjelaskan data secara lebih ekstensif dan mendalam. (lihat
Poerwandari, 1998:105-112)
5. Kesimpulan, Diskusi, dan Saran (Bab V)Bab ini memiliki tiga subbab yang ditulis secara terpisah, yaitu subbab kesimpulan, subbab diskusi, dan subbab saran.
Pada
subbab kesimpulan, peneliti memberikan jawaban atas masalah yang
diajukan atau memutuskan apakah hipotesis penelitian diterima atau
ditolak. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan analisa dan interpretasi
terhadap data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Subbab
diskusi merupakan subbab yang sebenarnya, menarik tetapi kadang sulit
karena pada subbab ini, dibutuhkan penguasaan teori yang luas dan
mendalam, serta pemikiran kreatif dan logis dalam menjelaskan hasil
penelitian yang diperoleh.
Dalam subbab diskusi, peneliti dapat
membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan hasil penelitian
sebelumnya serta alasan mengapa hasil penelitian berbeda atau sama
dengan penelitian sebelumnya. selain itu peneliti juga dapat
mengemukakan kemungkinan alasan mengapa suatu hipotesis penelitian
ditolak atau diterima berdasarkan teori-teori yang sudah diuraikan dalam
bab landasan teoritis maupun teori lain yang mendukung. Penjelasan
mengenai alasan ini dapat digunakan oleh peneliti lain maupun peneliti
yang bersangkutan untuk melakukan penelitian lanjutan.
Setiap
penelitian tentu saja tidak luput dari kekurangan meskipun telah
dipersiapkan dengan matang.Oleh karena itu, peneliti juga dapat
mengungkapkan kelemahan-kelemahan penelitian yang menyebabkan hasil
penelitian tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya atau yang
menyebabkan hipotesis penelitian ditolak.
Pada sub bab saran,
peneliti menyebutkan saran-saran praktis sesuai hasil dan masalah
penelitian, misalnya saran dilakukannya pelatihan tertentu atau
penerapan pola asuh tertentu yang efektif untuk meningkatkan prestasi
belajar; serta saran-saran metodologis untuk penelitian lanjutan.
Bagian AkhirBagian
akhir dari suatu skripsi umumnya berisi daftar pustaka dan lampiran
berupa tabel, grafik, gambar, contoh item kuesioner, atau hasil
pengolahan data.
1. Daftar PustakaDaftar
pustaka adalah daftar bahan yang menjadi sumber dan dasar penulisan
skripsi. Bahan tersebut dapat berupa buku teks; artikel dalam jurnal,
majalah, atau surat kabar; skripsi, tesis, atau disertasi yang dibaca
langsung oleh peneliti; sumber lisan, dan sebagainya.
Penyusunan
daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama akhir pengarang dan
mengikuti aturan penulisan sesuai dengan APA Manual Publication
(penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada bab V)
2. LampiranLampiran
dikumpulkan secara terpisah dan diberi nomor urut dengan angka Arab.
Jika lampiran banyak, sebaiknya dikelompokkan berdasarkan jenisnya,
misal:
- Lampiran A: khusus untuk tabel/gambar/grafik
- Lampiran B: khusus untuk kuesioner
- Lampiran C: khusus untuk hasil pengolahan data
- Lampiran D: khusus untuk data verbatim wawancara